Ada seorang yang umurnya sudah tua yang tengah berjalan mendaki menuju jalan raya dengan mendukung sebuah peti besar di atas pundaknya dengan cara menggikatkan pada sekitar dahinya dengan tali.
Setelah orang tua itu melalui bangunan satu persatu lorongan yang panjang atau jalan-jalan tikus yang sempit dan bau, dimana baunya bagaikan sampah dan bangkai binatang yang sudah lama di tempat itu. singkat cerita, maka tiba-tiba di persetengah jalan ada dua orang yaitu pemuda hebat yang pulang dari suatu pekerjaannya dan dengan perasaan kedua pemuda itu terhadap orang tua itu, maka mereka membantu dengan cara mengangkat peti-peti itu lalu meletakkannya di pinggir jalan karna peti itu amatlah berat sekali. ketika saya lihat terhadap mereka dimana begitu sulitnya untuk mengangkat peti-peti itu dan saya tahu betapa beratnya sebenarnya peti-peti tersebut. Teringatlah saya akan ucapan Yesus pada Alkitab yang dimana isi-Nya : "Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya." ( Matius 23:4.)
Alangkah mudahnya bagi orang-orang yang tidak mau membawa beban bagian mereka yang setimpal itu untuk mengikat beban-beban berat lalu meletakkannya di atas bahu orang lain.
*** Yesus mengatakan bahwa janda miskin itu memberikan sejumlah uang yang lebih besar, Namun pemberiannya itu tidak dianggap demikian dimana sistim memberi secara rata yang sudah dibiasakan orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar